Indonesia akan mengalami Baby Boom – SNI Pakaian Bayi Harus di Aplikasikan Ketat

0
SNI pakaian Bayi

Indonesia diprediksi akan mengalami Baby Boom, SNI Pakaian Bayi Harus di Aplikasikan Secara Ketat. usai pandemic covid-19 indonesia diprediksi akan mengalamai baby boom. Baby boom merupakan istilah yang digunakan untuk menujukkan lonjakkan angka kelahiran bayi. Salah media asing yang menyoroti peningkatan nilai adalah AFP yang berbasis di perancis. Dikutip dari kompas.com, AFP mewartakan ada setidaknya 400.000 kehamilan yang terjadi selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Salah satu penyebab dari baby boom adalah penurunan peserta KB di tanah air. Menurut dr Hasto Wardoyo Sp.OG  yang merupakan kepala BKKN menyatakan terdapat penurunan peserta KB pada bulan Maret 2020 apabila dibandingkan dengan bulan Februari 2020 di seluruh Indonesia. Pemakaian IUD pada Februari 2020 sejumlah 36.155 turun menjadi 23.383. Sedangkan implan dari 81.062 menjadi 51.536, suntik dari 524.989 menjadi 341.109, pil 251.619 menjadi 146.767, kondom dari 31.502 menjadi 19.583, MOP dari 2.283 menjadi 1.196, dan MOW dari 13.571 menjadi 8.093. (Voaindonesia.com,2020).

Besarnya siklus pakaian bayi dapat dilihat dari data impor pada 2013 mencapai 919.632 kilogram dengan nilai US$ 10,28 juta dan ekspor US$ 194,25.Untuk melindungi bayi, Salah satu upaya Pemerintah yakni mengeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 07/M-IND/PER/2/2014 tentang SNI produk pakaian Bayi.

SNI untuk produk pakaian bayi yang berlaku saat ini adalah SNI 7617:2013/Amd1:2014. Bukan hanya produk pakaian bayi, aksesoris bayi seperti alas kaki, kaos tangan, handuk, selimut dll. Produk yang wajib adalah produk yang langsung berinteraksi dengan kulit baik dari kain tenun ataupun rajutan. Parameter yang harus terpenuhi persyaratan untuk SNI produk pakaian bayi adalah kadar logam terekstraksi, zat warna kain (azodyes) dan kadar formaldehyde. SNI ini bersifat wajib untuk penerapannya.

Zat warna azo merupakan zat warna  sintetis yang mengandung gugus N=N pada struktur molekulnya, yang berfungsi sebagai gugus pembawa warna (gugus kromofor). Penambahan zat ini pada pakaian bertujuan untuk mempertahankan warna agar tidak mudah luntur serta agar tampilan lebih menarik.  Apabila zat warna tereduksi menghasilkan senyawa amina aromatik akan bersifat karsinogenik yang dapat menimbulkan kanker dikemudian hari. Karena alasan tersebut, maka perlu dilakukan pengujian ada tidaknya kandungan zat warna azo yang berbahaya pada pakaian bayi.

Formaldehide atau yang lebih dikenal formalin ditambahkan pada serat kain berguna sebagai pengawet agar pakaian tidak mudah rusak dan tahan lama. Kandungannya pada pakaian dibatasi karena dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti iritasi pada selaput lendir, saluran pernapasan atas, peradangan pada kulit dan resiko kanker.

Pada pakaian bayi juga wajib dilakukan pengujian kadar logam tereksraksi . Unsur logam yang diuji  adalah cadmium (Cd) dengan  batas maksimal 0,1 miligram/kilogram, tembaga (Cu) 25 miligram /kilogram, timbal (Pb) 0,2 miligram/kilogram, dan nikel 1 (Ni) miligram/kilogram. Adanya kandungan kadar logam yang tinggi dikhawatirkan dapat menghalangi kerja enzim yang mengakibatkan metabolisme terganggu. Logam berat juga dapat bersifat fatal seperti penyebab mutagen bahkan kanker.

Kami PT.Integrita Global Sertifikat (IGS), siap membantu siapa saja yang hendak menerapkan SNI di produknya dengan menyediakan jasa sertifikasi SNI produk khususnya SNI Pakaian Bayi. Apabila anda produsen pakaian bayi ataupun pelaku bisnis impor pakaian bayi, anda dapat menghubungi tim ahli kami dalam hal sertifikasi produk.

Masih Bingung untuk Menentukan SNI ?


Bingung, Bagaimana  Mengurus SNI ?


Biaya SNI berapa ? Murah gak ya ?


Apakah Produk saya sudah Wajib SNI  ?


Anda Seorang Importir yang ingin mengurus SNI ?


Anda Seorang Pengusaha yang ingin mengurus SNI ?


Ingin Jasa SNI yang professional ?


Ingin Jasa SNI yang terbaik ?


Yuk Hubungi Team LSPro IGS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp chat