fbpx

SNI Yogyakarta – Kota Contoh Pengembangan Standarisasi Produk UMK

2

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) identik dengan hasil kerajinan kreatif. Tak heran di provinsi ini banyak lahir industri kreatif. Maka atas dasar itu, Badan Standarisasi Nasional (BSN) menyematkan Yogyakarta sebagai role model bagi pemerintah daerah lainnya dalam mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian.

“Potensi Yogyakarta cukup besar sehingga kami ingin meningkatkan kolaborasi dan kerjasama dengan BSN untuk mempromosikan produk unggulan ber-SNI (Standar Nasional Indonesia),” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri pada awak media saat sesi jumpa pers jelang Indonesia Quality Expo (IQE) ke-8, Selasa, 10 November 2020.

Sejumlah apresiasi diberikan kepada provinsi berstatus Istimewa ini. Pada 2019, BSN memberikan anugerah Tokoh Standardisasi untuk kategori Pemda Tingkat I kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowono X. “Sebagai kota industri, kota pelajar, dan juga kota wisata, DIY memang terus berkembang,” imbuhnya.

BSN juga menunjuk provinsi ini sebagai tuan rumah gelaran Indonesia Quality Expo (IQE) ke-8 yang berlangsung 12 – 15 November di Jogja City Mall (JCM), Sleman, DIY. “IQE di Yogyakarta juga merupakan bentuk apresiasi kami kepada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta atas komitmennya dalam mengembangkan dan menerapkan SNI,” ujar Zul.

Sebagai kota industri, kota pelajar, dan juga kota wisata, DIY memang terus berkembang.

Dalam era pandemi saat ini, ungkap dia, tidak semestinya dilihat hanya dari satu sisi sebagai musibah. Situasi ini terkadang menuntut orang termasuk pelaku usaha berinovasi, kreatif, dan produktif dengan tetap menjalani hidup sehat dan beradaptasi dengan cara hidup yang baru.

Merujuk pada tema peringatan Bulan Mutu Nasional tahun 2020 yakni Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian untuk Hidup Sehat dan Produktif, BSN ingin menyampaikan agar setiap orang tetap optimistis namun tetap mentaati protokol kesehatan. 

“IQE digelar karena kami ingin mengajak seluruh pelaku usah untuk ikut serta mendorong kebangkitan ekonomi terutama semangat UMK (Usaha Mikro Kecil) untuk lebih produktif dan inovatif di tengah pandemi yang saat ini masih belum sepenuhnya teratasi,” papar dia.

Dia mengatakan, penyelenggaraan IQE 2020 di Yogyakarta, adalah gagasan mempertemukan pemangku kepentingan bertukar informasi dan bertransaksi offline maupun online. Penyelenggaraan IQE tahun ini sedikit berbeda. IQE tahun ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan, memadukan promosi offline dan memperbanyak promosi online, serta menampilkan UMK binaan BUMN maupun BSN berpameran.

Selain itu, IQE tahun ini disinergikan dengan pameran Terpadu FERACO yang merupakan gabungan dari Pesona Wisata Nusantara Expo 2020, Pameran Pangan Nusantara 2020, Gebyar UMKM, Koperasi dan PKBL Expo 2020, serta Invesda Forum & Expo 2020. “IQE tahun ini diikuti 12 instansi pemerintah maupun swasta yang mengisi 30 unit stand dengan menampilkan produk unggulan ber-SNI dan standar internasional serta informasi mengenai penilaian kesesuaian (lembaga sertifikasi, laboratorium, dan lembaga inspeksi),” ujar Zul.

Dengan dukungan Pemda setempat dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, IQE memamerkan produk unggulan seperti makanan dan minuman, produk perikanan olahan, mainan anak, emas/logam mulia dan masih banyak lagi yang sudah mengantongi SNI baik SNI produk atau SNI sistem manajemen.

Selain itu beberapa perusahaan besar penerap SNI yang selama ini menjadi role model BSN dalam penerapan SNI seperti PT. Petrokimia Gresik; PT. Pupuk KALTIM; PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Boko (Persero); PT Antam, Tbk UBPP Logam Mulia; serta PT Sinar Harapan Plastik turut ambil bagian dalam Pameran IQE bahkan membawa UKM binaannya yang sudah menerapkan standar.

PT. Petrokimia Gresik yang diketahui adalah perusahaan yang memperoleh penghargaan Platinum dan Grand Platinum pada ajang SNI Award tahun 2019. Begitu pula dengan PT Pupuk Kaltim yang meraih Grand Platinum dan Maintenance Grand Platinum pada ajang yang sama.

“Kehadiran 2 BUMN dalam IQE tentu diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada pelaku usaha bagaimana bisa mengelola usaha dengan baik dan memberikan manfaat pada orang lain melalui CSR-nya,” tuturnya.

sumber : https://www.tagar.id/yogyakarta-jadi-contoh-pengembangan-standarisasi-produk-umk

Jika anda membutuhkan Jasa SNI

konsultasikan kepada kami

Masih Bingung untuk Menentukan SNI ?


Bingung, Bagaimana  Mengurus SNI ?


Biaya SNI berapa ? Murah gak ya ?


Apakah Produk saya sudah Wajib SNI  ?


Anda Seorang Importir yang ingin mengurus SNI ?


Anda Seorang Pengusaha yang ingin mengurus SNI ?


Ingin Jasa SNI yang professional ?


Ingin Jasa SNI yang terbaik ?


Yuk Hubungi Team LSPro IGS

2 thoughts on “SNI Yogyakarta – Kota Contoh Pengembangan Standarisasi Produk UMK

  1. bisakah kami beralamat di PALU sulawesi tengah, bermohon sertifikat SNI di jogja untuk AMDK?..
    karena kebetulan sample air dari kami, di keluarkan oleh Lab terpadu Universitas Islam Indonesia UII yogyakarta.
    mohon pengarahan serta panduan nya yg baik. sebelumnya. di ucapkan terimakasih.. Rahmat Rinaldi

    1. Ada Nomor yang dapat kami hubungi untuk menjawab pertanyaan anda atau dapat langsung menghubungi nomor kontak kami

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp chat
× Live Chat, Here