SNI Mainan Hadapi Kesempatan serta Tantangan Imbas Corona
SNI mainan menghadapi tantangan terutama pelaku industri mainan. justru di sambut sebagai tantangan untuk meningkatkan penjualan mainan.
Industri mainan di Jawa Timur menyebut keadaan wabah virus corona bisa jadi kesempatan buat tingkatkan penjualan namun pula menciptakan tantangan besar lantaran sulitnya memperoleh bahan baku impor.
Pimpinan Bidang Mainan Kayu, Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia( APMI) Indonesia, Winata Riangsaputra berkata terdapatnya wabah virus yang membuat akses ekspor- impor ke Cina ditutup itu diperkirakan dapat merendahkan kinerja impor mainan hingga 15 persen di kuartal I/ 2020.
“ Sepanjang ini yang jadi pesaing besar industri kita merupakan produk impor paling utama dari Cina. Keadaan ini pastinya jadi kesempatan untuk kami di pasar dalam negeri, terlebih produk industri kami telah mempunyai SNI,” katanya, Rabu( 19/ 2/ 2020).
Tetapi begitu, katanya, dikala ini masih banyak sisa produk mainan impor Cina yang tersebar di pasaran apalagi tidak mempunyai label SNI. Biasanya bahan- bahan impor non- SNI itu dijual lewat online yang masih jadi tantangan untuk industri.
Di sisi lain, kata Winata, industri mainan sendiri masih sangat tergantung pada bahan baku impor yang diakui banyak tiba dari Cina sebab biayanya lebih murah sehingga sanggup menekan anggaran pembuatan di Indonesia. Penutupan akses ekspor- impor ke Cina ini juga kesimpulannya membatasi proses pembuatan sebab minimnya bahan baku misalnya kain buat boneka, magnet, serta baut.
“ Tetapi kebutuhan bahan baku buat penciptaan mainan ini bermacam- macam, tergantung tipe mainannya. Jika buat mainan boneka kebutuhan bahan baku impornya dapat 80 persen, mainan kayu 60 persen serta mainan plastik box butuhnya 40 persen,” jelas Winata.
Buat sementara ini, tambahnya, pengusaha mungkin bakal mengambil bahan baku alternatif dari negeri lain semacam Thailand, Taiwan, serta Korea Selatan ataupun apalagi dapat jadi menunda pembelian bahan baku hingga supplier bahan baku Cina kembali buka.
Ia menambahkan, hambatan industri mainan dengan orientasi ekspor pula terjalin, alasannya terjalin pembatalan sebagian event pameran di Cina, tercantum pameran di Indonesia pada Maret 2020 ditunda jadi September 2020.
sumber https://surabaya.bisnis.com/read/20200220/532/1203705/industri-mainan-hadapi-peluang-dan-tantangan-imbas-corona
